PENCEGAHAN PENGENDALIAN
INFEKSI
| ||||||||||||||||||||||||
SOP
|
No. Dokumen
|
: 1/
| ||||||||||||||||||||||
Tgl Terbit
|
: 1/01/2019
| |||||||||||||||||||||||
No Revisi
|
: 00
| |||||||||||||||||||||||
Halaman
|
: 1/
| |||||||||||||||||||||||
UPTD
Unit Puskesmas Alian
|
dr.H.R.Sunarko Slamet,M.Sc
NIP
197308082006041013
| |||||||||||||||||||||||
1.
Pengertian
|
Bagian esensial dari asuhan lengkap yang diberikan kepada
klien untuk
melindungi petugas kesehatan itu sendiri.
| |||||||||||||||||||||||
2.
Tujuan
|
Sebagai acuan petugas
dalam menerapkan langkah-langkah untuk Mencegah penularan
penyakit secara langsung maupun tidak langsung dari atau kepada pasien di
fasilitas kesehatan.
| |||||||||||||||||||||||
3.
Kebijakan
|
SK Kepala Puskesmas
| |||||||||||||||||||||||
4.
Referensi
|
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 270 /Menkes/SK/III/2007
tentang Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, dan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 382/Menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya, perlu dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan mengenai pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan;
| |||||||||||||||||||||||
5.
Prosedur
|
a.
Alat
b.
Bahan
| |||||||||||||||||||||||
6.
Langkah-langkah
|
A. MENJAGA KEBERSIHAN TANGAN
a. Jaga
agar kuku jari-jari tangan tetap pendek.
b. Tutup
luka di tangan dengan bahan kedap air
c.
Selalu bersihkan tangan pada situasi-situasi berikut.
5 momen
cuci tangan /hand hygene ( WHO) :
1.
Sebelum kontak dengan pasien
2.
Sebelum tindakan aseptik
3.
Setelah terkena cairan tubuh pasien
4.
Setelah kontak dengan pasien
5.
Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien
d.
Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
e.
Sebelum memegang alat/instrumen invasif, baik ketika
mengenakan
sarung tangan maupun tidak.
f. Setelah kontak dengan cairan
tubuh atau ekskresi, membran mukosa, kulit yang tidak intak, atau kasa penutup luka.
g.
Ketika berpindah dari satu bagian tubuh yang terkontaminasi ke
bagian tubuh lain dari pasien
yang sama.
h.
Setelah kontak dengan permukaan objek yang bersentuhan dengan
pasien (termasuk peralatan
medis).
i.
Setelah melepas sarung tangan (steril maupun nn-steril)
j. Jika
tangan tidak terlihat kotor, gunakan pembersih berbahan dasar
alkohol
(alcohol-based handrub). Jika tangan tidak terlihat kotor
namun
pembersih yangan berbahan dasar alkohol tidak tersedia,
cucilah
tangan dengan sabun dan air bersih mengalir.
k. Jika
tangan terlihat kotor, atu bila terkena darah/cairan tubuh, atau
BAGAN 1 selama 40-60 detik Sebelum
menangani obat-obatan atau menyiapkan makanan, bersihkan tangan dengan
pembersih tangan berbahan dasar alkohol atau cuci tangan dengan sabun dan air
bersih mengalir.
BAGAN 1. GAMBAR
LANGKAH-LANGKAH CUCI TANGAN
BAGAN 2.
CUCI TANGAN DENGAN HANDRUB
B. MENGENAKAN SARUNG TANGAN
a. Gunakan
sarung tangan steril atau yang sudah didisinfeksi tingkat
tinggi (DTT) ketika melakukan prosedur bedah,
men olong
persalinan, memotong tali pusat, menjahit luka
episiotomi, dan
menjahit robekan perineum.
b. Gunakan sarung tangan steril yang panjang
(sampai menutup siku)
ketika melakukan manual plasenta atau kompresi
bimanual
interna.
c. Gunakan
sarung tangan pemeriksa (non steril) untuk melakukan
pemeriksaan vagina, memasasng infus, memberikan
obat injeksi,
dan mengambil darah.
d. Gunakan
sarung tangan rumah tangga saat :
Membersihkan alat dan tempat tidur
Mengelola bahan yang terkontaminasi, sampah,
dan limbah
Membersihkan darah dan cairan tubuh yang
berceceran
C. MELINDUNGI DIRI DARI DARAH DAN CAIRAN TUBUH
a. Gunakan
sarung tangan sesuai petunjuk di atas
b. Tutup
semua bagian kulit yang tidak intak/utuh dengan bahan
tahan air
c.
Berhati-hati dalam mengelola sampah dan alat/benda tajam
d. Kenakan
apron panjang yang terbuat dari plastik atau bahan
tahan air,
serta sepatu boot karet ketika menolon g persalinan
e. Lindungi
mata dengan mengenakan kacamata atau
perlengkapan
lain.
f. Gunakan
masker dan topi atau tutup kepala
D. MEMBUANG SAMPAH TAJAM DENGAN BENAR
a. Siapkan
tempat penampungan sampah tajam yang tidak dapat
ditembus
oleh jarum
b. Pastikan
semua jarum dan spuit digunakan hanya satu kali
c. Jangan
menutup kembali, membengkokkan, ataupun merusak
jaum yang
telah digunakan.
d. Langsung
buang semua jarum yang telah digunakan ke tempat
penampungan
sampah tajam tanpa memberikannya ke orang
lain
e. Ketika
tempat penampungan sudah tiga perempat penuh, tutup,
sumbat, atau
plester wadah tersebut dengan rapat lalu bakar.
E.
MEMBUANG SAMPAH DAN LIMBAH SECARA AMAN
a. Buang
plasenta, darah, cairan tubuh, dan benda-benda yang
terkontaminasi
ke wadah anti bocor.
b. Kubur
atau bakar segera sampah padat yang terkontaminasi
c. Buang
limbah cair ke saluran khusus
d. Cuci
tangan, sarung tangan, dan tempat penampungan setelah
membuang
sampah atau limbah infeksius
F. MENGELOLA PAKAIAN DAN KAIN YANG
TERKONTAMINASI
a. Petugas
yang menangani linen harus menggunakan alat
pelindung
diri berupa sarung tangan rumah tangga, sepatu
tertutup
kedap air, apron, dan kacamata pelindung.
b. Kumpulkan
dan pisahkan semua pakaian dan kain yang
terkontaminasi
darah atau cairan tubuh di kanton g plastik
khusus
c. JANGAN
PERNAH MEYENTUH BENDA-BENDA TERSEBUT DENGAN TANGAN SECARA LANGSUNG
Bilas darah
maupun cairan tubuh lain dengan air sebelum
mencuci nya
dengan sabun
G. PEMPROSESAN INSTRUMEN
a. Untuk
instrumen yang dipakai ulang, lakukan 3 langkah pokok
yang ada di
BAGAN 2 :
1.
Dekontaminasi
2. Pencucian
dan pembilasan
3.
Sterilisasi atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT)
BAGAN 2.
Langkah-langkah pemprosesan instrumen
BAGAN 3.
Cara membuat klorin
a.
Saat mencuci alat, kenakan sarung tangan tebal/sarung
tangan rumah tangga dan berhati-hatilah jangan sampai tertusuk instrumen
tajam
b.
Jika tidak
segera dipakai, instrumen yang sudah d istrelilisasi
harus dijaga agar
tidak terkontaminasi.
| |||||||||||||||||||||||
7.
Bagan Alir
| ||||||||||||||||||||||||
8.
Unit Terkait
|
1. Pemeriksaan Umum
2. Ruang Tindakan
3. KIA-KB
4. MTBS-Imunisasi
5. Ruang Persalinan-IVA
6. Laboratorium
7. Konsultasi Kesehatan
8. Pendaftaran
9. Apotik
| |||||||||||||||||||||||
9. Dokumen Terkait
| ||||||||||||||||||||||||
10. Rekaman Historis Perubahan
|
|
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "SOP PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI"
Post a Comment